Selasa, 22 Februari 2011

Buah Kejujuran


Pada suatu hari ada seorang penebang kayu yang sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?” Si penebang kayu menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai.
Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan sebuah kapak emas.
“Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Raja masuk kembali ke air dan muncul dengan kapak perak. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya lagi.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Sekali lagi Raja masuk ke air dan muncul dengan kapak besi. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Ya!” jawab si penebang kayu.
Raja sangat senang dengan kejujurannya dan memberikan ketiga kapak itu kepadanya. Si penebang kayu pulang ke rumahnya dengan hati bahagia.
Beberapa waktu kemudian, si penebang kayu berjalan-jalan di sepanjang sungai dengan istrinya. Tiba-tiba sang istri terjatuh ke dalam sungai. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?”

Melihat dari Sisi Lain


Saat tahun-tahun pertama istri saya mengelola usaha lembaga pendidikan, banyak sekali kendala yang ia alami. Maklumlah istri saya tidak punya latar belakang bisnis ataupengalaman dalammanagerial.Trial and error sering mewarnai usaha yang dijalankannya, dan jika ada masalah terkadang ia meminta saya untuk membantu memecahkannya atau paling tidak memberikan masukan.

Suatu hari istri saya bercerita sambil mengeluh, "Kenapa ya terkadang terjadi begini ?. Ketika ada masuk 5 orang murid baru, eh..minggu depannya keluar 4 murid. Ketika ada yang daftar murid baru 3 orang, eh.. bulan depannyacuti/mengundurkan diri 2 orang. Apa sih yang salah ?, kalau begini ya gak maju-maju, sulit berkembang?"
Lalu sayapun mencoba memberikan masukan dengan mengatakan seperti ini. "Setiap usaha pasti mempunyai masalahnya sendiri, dan apabila itu terjadi, yang pertama adalah janganlah mengeluh terlebih dahulu. Apalagi kamu masih baru,kamu harus banyak belajar dari pengalaman-pengalaman ini dan cari solusinya bukan selalu memikirkan masalahnya. ini adalah bagian dari proses. Yang kedua adalah yang paling penting, lihatlah dari sisi baiknya". Lalu istri sayapun menjawab, "Maksud loe..?"

Kamis, 17 Februari 2011

Kisah Kalkun dan Kerbau



Seekor kalkun mencoba untuk naik ke suatu dahan pohon yang cukup tinggi. Berkali-kali mencoba, ia gagal terus. Lewatlah seekor kerbau yang prihatin melihat usaha si kalkun. 

Kerbau itu bertanya, "Maukah engkau kubantu untuk naik?" 

Si kalkun balik bertanya, "Bagaimana caranya?" 

"Gampang," si kerbau tersenyum, lalu membuang kotoran di dekat si kalkun, "Kamu tinggal makan kotoranku. Kotoran ini penuh dengan nutrisi, yang membuat kamu cukup kuat untuk naik." 

Maka si kalkun memakan sedikit demi sedikit kotoran si kerbau, dan dia bisa naik ke dahan yang diinginkannya. 

Tiba-tiba muncullah seorang pemburu, menembak jatuh si kalkun dan membawanya pulang untuk dimasak. 


Pelajaran dari kisah ini: 
"Jalan pintas" dapat membuat kamu sukses naik ke posisi yang lebih tinggi tetapi tidak dapat membuat kamu bertahan berada disana.

Kisah Seekor Burung


Seekor burung terbang ke selatan untuk menghindari musim dingin. Namun tiba-tiba dia diserang badai salju, dan karena sangat kedinginan, ia terjatuh. 

Saat hampir beku kedinginan, seekor kerbau datang dan tepat menjatuhkan kotorannya di atas si burung. Pertama-tama si burung megap-megap, merasa mau mati. Tapi lama-lama, kotoran kerbau itu malah membuatnya menjadi hangat. Salju di tubuhnya mulai mencair, dan ia mulai bernyanyi senang. 

Muncullah seekor kucing, menggalinya dari dalam kotoran kerbau, dan memakan si burung.


Pelajaran dari kisah ini: 
1. Tidak semua orang yang membuatmu berada dalam kesulitan, bermaksud buruk. 
2. Tidak semua orang yang mengeluarkanmu dari kesulitan, bermaksud baik. 
3. Bila kamu berada dalam deep shit (kesulitan), keep your mouth shut!

Ucapkanlah Terima Kasih

Kita semua senang bila orang menghargai kita dan pekerjaan yang kita lakukan. Di banyak kantor, kita sering melihat orang-orang memamerkan kartu ucapan terima kasih dari pimpinan mereka, sepucuk surat khusus dari konsumen, atau selembar sertifikat penghargaan (yang mungkin umurnya sudah sangat tua). Hargailah pekerjaan!



Ucapkan terima kasih pada anggota tim anda. Berikan penghargaan atas keberhasilan dan prestasi mereka. Sampaikan terima kasih bila mereka berhasil melakukan kemajuan. Anda bisa melakukannya secara empat mata, secara terbuka, dalam bentuk tertulis, atau dengan cara-cara yang begitu kreatif. Orang-orang yang hasil kerjanya dihargai kemungkinan besar hasil kerjanya akan semakin baik juga.

Cara Alam Menghibur Kita

Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda?
Mengapa keadaan seringkali tidak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmujuran”?
Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah

Kisah Cinta Seorang Anak

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja.
Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Renungan Masa Depan

Sahabat!
Taukah kalian akan makna kematian?
Ya, kematian merupakan hal yang biasa kita jumpai tetapi kematianjuga masih merupakan momok bagi kita jika seandainya kematian itu terjadi pada diri kita. Sadarlah, kematian akan datang pada kita karena perlahan setiap detik, menit, jam, hari yang kita punya di dunia berkurang. Dunia tidak dapat menampung kita selamanya karena duniapun tidak akan abadi.
Lalu setelah mati?

Rabu, 16 Februari 2011

Bekerjalah dengan Cinta

Wanita paruh baya itu berperawakan pendek dan sedikit gemuk. Beberapa helai uban turut menghiasi mahkota kepalanya yang diikat dengan penjepit rambut. Namun raut wajah bulat telur itu seakan tak pernah sekalipun terlihat cemberut. Ia selalu tampak riang, sehingga menyembunyikan parasnya yang jelas telah digurati keriput.

Wanita itu memang tidak terlalu rentan, tetapi kekuatan dan kegesitan di masa mudanya niscaya telah direnggut usia. Karenanya, percayakah bahkan dari dirinya pun akan ada sebuah pelajaran tentang makna cinta?

* * *

Selalu…

Kisah Menyentuh Seorang Ibu Tua

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.